Selasa, 04 Maret 2008

" Menjadikan Mall Arena Olahraga"
Batam dikenal dengan sebutan baru " kota seribu ruko", jumlah mall yang hadir juga representative. Lalu lalang pengunjung mall bisa dilihat pada hari libur, bahkan tidak merah pun kalender rame dikunjungi.
Meniru tidak selalu jelek, pada Teluk Danga International Games yang baru lalu di Johor, cabang bela diri justru diselenggarakan dengan mengambil lokasi mall. Pada momen ini kita bisa mendapatkan dua sisi yang sama - sama menguntungkan. Pihak Mall dengan sendirinya bisa mendapatkan kunjungan dari para atlit dan official yang sedang bertanding, sebaliknya para tim yang bertanding merasa betah akibat suasana tetap riuh dan kondusive.
Bisa saja dari yang tadinya berkunjung ke mall menjadi penonton pertandingan dan atlit serta official yang bertanding sambil menunggu jadwal pertandingan berbelanja atau menikmati suasana mall dan tertarik untuk membelanjakan sebagian uang saku yang diterimanya.
Gabungan antara dunia usaha, pariwisata dan olahraga memang menarik dikemas dalam bentuk yang tidak selalu seremonial. Masyarakat kita sudah jenuh dengan seremonial, justru makin banyak pertandingan menjadikan kunjungan ke mall makin meningkat seperti dilakukan oleh beberapa mall yang rajin menggelar kegiatan.
Dari kondisi tersebut, pihak plaza dan juga penyelenggara menerapkan pola simbiosis mutualisma ( saling menguntungkan ).Pihak mall memperoleh pemasukan dengan kehadiran para atlit, official maupun penonton yang pada saat istirahat bisa berbelanja sesuai dengan selera serta kesanggupan masing – masing.serta kontribusi dari parker yang tentunya meningkat dengan kehadiran penonton ke lokasi pertandingan.
Pada pihak penyelenggara sudah tentu sangat terbantu dengan adanya lokasi pertandingan yang sangat representative serta mengundang pengunjung mall untuk paling tidak bisa meramaikan suasana pertandingan dan hal ini bisa membantu sisi dunia usaha maupun pariwisata karena kehadiran atlit dari Negara tetangga seperti Indonesia, Singapura, Brunei bahkan kehadiran Jerman dan Ceska yang kendati hanya mengikuti satu cabang olahraga tentunya merupakan nilai plus even ini.
Kembali tentang arena pertandingan, pemilihan cabang olahraga untuk dimainkan di mall juga ikut menentukan daya tarik pengunjung serta resiko yang timbul berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan mall itu sendiri. Ketertiban dan kebersihan tetap dijaga dengan penempatan petugas keamanan selama berlangsungnya pertandingan .
Bisa saja mengubah niat, penonton yang tadinya ingin menyaksikan atlit bertanding bisa saja menjadi pembeli pada mall tersebut, atau sebaliknya dari pengunjung mall yang mau berbelanja jadi menonton jalannya pertandingan.
Perlu disikapi bahwa, ketika para atlit dan official Batam dan khususnya dan Indonesia pada umumnya yang mengikuti TDIG bisa tertib menjaga kebersihan dan ketertiban selama pertandingan , sudah barang tentu hal itu menjadi panutan yang bisa ditularkan bagi masyarakat kita lainnya.
Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, semua itu harus disepakati adanya komitmen dalam memajukan dunia olahraga, baik pemerintah daerah, para pelaku dunia olahraga dan masyarakat secara luas.

Tidak ada komentar: