Selasa, 04 Maret 2008

" Kontingen Kepri Berbenah "
KONI Kepri mentargetkan 6 emas pada PON mendatang Juli 6-17 Juli di Kaltim, hal itu disampaikan oleh Ketua Harian KONI Kepri pada saat peluncuran Pelatda kontingen pada Senin3/3 yang lalu. Sebuah keberanian menurut saya, apalagi medali yang diharapkan dari cabang olahraga yang tidak terukur seperti tinju, layar, taekwondo.
Kita ketahui bahwa olahraga beladiri dikenal keras dan bahkan sedikit subyektif dalam penilaian untuk penentuan pemenang. Selain faktor cidera akibat benturan juga resiko yang dimunculkan cukup beralasan untuk menilai cabang tersebut.
Hal tersebut merupakan penilaian yang sah saja, prestasi Rionando Butar - Butar ( tinju) sudah internasional, pernah ikut Sea Games di Manila ( Filiphina) serta medali emas pada Kejurnas di Bengkalis waktu lalu menjadi pertimbangan.
Olahraga air sesuai dengan wilayah perairan, layar selama ini juga telah memberi konstribusi medali pada kontingen Riau pada PON lalu di Palembang, anak asuh pelatih Wengsamsi kembali dibebani dengan 3 medali emas untuk PON kali ini.
Secara prestasi memang tidak perlu diragukan para pelayar Kepri, justru yang menjadi pemikiran kita adalah menggelar Pelatda dalam kurun waktu singkat, empat(4) bulan kalau dihitung sejak Maret sampai dengan awal Juli nanti berlangsungnya PON di Kaltim tersebut.
Dari 19 cabang olahraga yang lolos, untuk olahraga yang terukur seperti renang dan atletik kontingen Kepri hanya mengirim satu(1) orang perenang yang jelas prestasinya ajauh untuk bisa menggapai medali. Penilaian ini didasar pada waktu PORWIl Agustus yang lalu di Medan. Sangat sulit untuk menerobos dominasi atlit renang dari Jawa (Jatim, DKI, Jateng, Jabar) sementara untuk wakil Sumatra dengan Jambi, Sumsel kita sudah jauh ketinggalan.
Memang dalam olahraga tidak ada yang pasti, namun dengan olahraga terukur kita bisa memprediksikan kemungkinan prestasi yang bisa diraih oleh para atlit kita dalam mengikuti sebuah even olahraga. Waktu 4 ( empat ) bulan dirasakan terlalu singkat untuk memoles prestasi untuk olahraga terukur, sambil berharap pada cabang lain untuk bisa menyumbangkan medali juga diapungkan seperti silat, karate, selam dan yang lainnya.
Sebagai kontingen yang baru pertama kali mengikuti PON dengan membawa 83 atlit dari 19 cabang olahraga yang diikuti, itu sudah prestasi. Dari 33 propinsi yang akan mengikuti PON mendatang, tercatat NTT merupakan kontingen dengan jumlah atlit yang paling minim, namun harus diingat bahwa NTT dikenal dengan prestasi untuk nomer terukur utamanya pada cabang atletik.
Harapan memang tidak berlebihan, bisa meraih medali emas sudah merupakan sebuah prestasi sebagai awal partisipasi mengikuti PON, kondisi Pelatda yang tidak melibatkan jajaran Pengda dalam struktur organisasi diharapkan tidak akan muncul masalah nantinya.
Perijinan atlit, pelatih yang harus mengikuti Pelatda mutlak dipikirkan. kedali sekarang ini sudah seme4stinya menjadi tanggung jawab dari jajaran SATGAS Pelatda kontingen Kepri. Pemutusan kontrak kerja atlit maupun pelatih sudah harus dipertimbangkan jauh hari.
Atlit dan pelatih sudah meluangkan waktu , pikiran dan tenaga untuk pelatih day by day. Dukungan Satgas sudah tentu mengawal dari mulai persiapan, pertandingan sampai kembali dari PON nantinya.

Tidak ada komentar: