Jumat, 25 Januari 2008

Marak Penipuan
Tipu menipu memang makin marak, kedoknya tidak jauh dari undian. Bahkan penerimaan pegawai ( PNS ) juga pernah saya alami sendiri. Mengaku dari Badan Kepegawaian Nasional di Jakarta, dengan ringannya menyampaikan berita bahwa " Bapak sebagai sekretaris Dinsos bipercaya untuk menambah pegawai9PNS) dengan menghubungi I Nyoman Arse telepon (021) 68793379 atau HP 09176666535. Kejadian Kamis tanggal 24 Januari lalu itupun tidak saya lanjutkan.
Sehari sebelumnya juga menerima telepon, kali ini dari seorang ibu di Batam yang mencoba bertanya soal hadiah dari salah satu produk sabun. Dengan antusias ibu tersebut menyebutkan No ijin dari Depsos Pusat KPTS 2311/UI-01-01-STN/V/2008. Dari sisi nomer sudah sedikit ragu dengan tidak adanya kode Binbansos, salah satu direktorat di Depsos Pusat yang mengurusi soal bantuan dan sumbangan serta undian berhadiah.
Belum sempat mencoba mengkonfirmasi ke depsos pusat, tetangga rumah yang bekerja di Telkom Batam, Zul kami biasa memanggilnya menceritakan temennya yang kali ini menerima hadiah dan mobil hadiah diantar, namun ketika diajak oleh pengirim mobil untuk membayar hadiah, rekan/temen Zul tersebut terkuras uangnya setelah dibius dalam mobil yang ditumpangi serta ditinggal begitu saja di jalan.
Kendati sudah dihimbau oleh pihak Dinsos Batam untuk tidak menggubris SMS hadiah serta berbagai modus operandi dengan telepon masih juga banyak masyarakat yang tertipu. Bahkan dengan mengaku kepala dinas pun, pernah dialami oleh rekan se kantor di Dinsos dan Permakaman Batam.
Maka hati - hati begitu ada pergantian kepala dinas, pengalaman yang dialami oleh temen kantor yang ditelepon oleh orang yang mengaku kepala dinas pantas dicermati. Hadi rekan kami hampir saja tertipu, Ditelpon untuk segera mentransfer uang senilai 5 juta, Dalam benaknya sudah curiga. Darimana kadis baru tersebut mengetahui nomer HP nya. Sementara sejak dilantik, ketemu saja belum.
Rasa keinginan tahu serta usaha untuk mengabulkan permintaan sang kadis gadungan tersebut juga dilakukan. Beruntung dia, dengan menanyakan nomer HP kadis yang baru dilantik, Hadi sedikit menemukan jawaban berarti tadi bukan kadis dimaksud.
Namun, pikirannya berubah dengan pertimbangan kali saja kadis punya banyak kartu HP, ketika datang ke ruangan saya, dia mencoba menghubungi nomer tersebut dan minta tolong untuk saya yang bicara karena sudah kenal suara kadis yang baru.
Ternyata benar, begitu saya coba berkomunikasi dalam benak ini bukan pak Syuzairi kadis Sosial yang baru dilantik. Makin yakin saya coba gali untuk mengetahui pria yang telah mencoba memeras rekan kantor saya. Dengan tidak mau mengaku namanya, pria tersebut balik bertanya siapa. Jelas saja saya jawab, saya sekretaris Dinas Sosial Batam, begitu dijawab komunikasi terputus.
Dari berbagai kejadian yang marak akhir - akhir ini, penipuan akan terjadi dan bisa jadi dialami oleh kita semua. untuk itu waspadalah serta cermati dengan tetap mengkedepankan kepastian dan kejelasan pada pihak/instansi terkait seperti Dinsos dan aparat keamanan. Waspadalah - waspadalah ....
Jum'at, 25/01/08

Senin, 14 Januari 2008

" Domestik (sementara) Unggul "
Sukses Sriwijaya FC meraih gelar Copa Dji Sam Soe 2007, memberi hikmah bahwa pelatih lokal (domestik) tidak kalah dengan pelatih asing. Rahmat Darmawan sukses mengantar tim julukan Wong Kito tersebut menundukkan Persipura yang dilatih Raja Isa ( Malaysia),pada partai final dan Pelita FC dengan pelatih Fandi Ahmad ( Singapura) pada partai semi final.
Keberhasilan Rahmat tersebut paling tidak memberi keyakinan bagi pengurus PSSI untuk paling tidak memberi kesempatan bagi pelatih yang juga pernah mengantar Persipura meraih juara Liga Indonesia untuk menjadi pelatih timnas Indonesia setelah dicopotnya pelatih Ivan Kolev.
Dalam kapasitas pemain, kalau berkaca pada partai empat besar Copa Dji Sam Soe, kegagalan yang dialami oleh pemain lokal khusus dalam adu penalti ketika Sriwijaya versus Pelita serta ketika tim kesayangan orang Sumsel tersebut tampil di final, sebagian besar yang gagal melakukan eksekusi dari titik putih justru dialami oleh pemain asing.
Dari Persipura tiga pemain yang gagal melakukan eksekusi adalah Ivak Dalam dan dua pemain asing David Roca,Goncalves gagal sementara untuk pihak Sriwijaya hanya Tony Sucipto yang gagal. Demikian pula ketika pada partai semi final menumbangkan Pelita,satu pemain asing asal Sriwijaya dan dua dari Pelita gagal melakukan tendangan 12 pas.
Yang ikut membanggakan adalah justru perilaku pemain domestik selama berlangsungnya putaran 4 besar Copa tersebut sangat simpati untuk para penonton dan jutaan pemirsa lain yang menyaksikan lewat layar kaca. Bambang Pamungkas, Ismet Sofyan berkali-kali membantu pemain lawan ketika terjatuh maupun sedang mengalami kram di lapangan. Demikian pula dengan para pemain Siwijaya seperti Slamet Riyadi yang dengan dingin mampu mematikan pergerakan Beto, mesin gol Persipura juga melakukan tindakan terpuji.
Bahkan Jeremiah ( Persipura )dengan bangga melakukan gerakan yang sebenarnya dihindari sebagai pemain proffesional dengan emosi ketika dihentikan oleh Isnan Ali (Sriwijaya ). Namun tidak semua pemain asing berperilaku jelek, Beto ( Persipura ) misalnya berkali - kali menunjukkan kelebihan dalam mengolah si kulit bundar.
Ditengah terpuruknya prestasi sepakbola nasional, tontotan Copa Dji Sam Soe memberi bukti bahwa sepakbola Indonesia masih bisa menyajikan permainan dan atraksi menarik. Kalau belum berprestasi timnas Indonesia semua itu bisa jadi karena pengurus yang belum juga memahami teguran dari FIFA.
Pencekalan terhadap PSSI untuk Liga Champion Asia berdampak pada Sriwijaya FC gagal berkiprah untuk tingkat yang lebih tinggi lagi. Menunggu wangsit dari langit untuk bisa digelar Munaslub memilih Ketua Umum PSSI yang baru....

Jumat, 04 Januari 2008

Jum’at 04-01-08
“ MTM (Menipu Tersipu Malu) “
Selepas sholat Jum’at langsung balik kantor, HP yang sejak tadi menjelang berangkat ke Mesjid sengaja saya chas dengan pertimbangan pulang agak sore karena harus rapat dengan KONI Kepri persiapan PON XVII., untuk itu lebih baik dichas ketika menjalankan ibadah.
Belum nyaman duduk HP berdering, sebuah nomer asing dengan kode awal Jakarta coba saya angkat. “ Selamat siang jawabku,” Suara agak lirih menjawab, “ Maaf mengganggu sebentar pak. Saya dari Telkomsel Jakarta, nomer bapak mendapat hadiah, namun diharap bapak untuk menghubungi nomer 021........., demikian si pembicara tersebut melanjutkan informasi tentang hadiah atas nomer HP saya.
Mendengar informasi tersebut, mencoba mengulur waktu pembicaraan dengan meyakinkan nomer fleksi jakarta yang diberikan kepada saya. “ Benar pak, jawabnya sambil sedikit mendesak agar saya segera menghubungi nomer yang dia sebutkan tadi.
Pengalaman 12 tahun bekerja di Kantor Depsos Batam dan sempat melalangbuana ke sekretariat DPRD Batam 7 bulan, mutasi lagi ke Kanpora Batam 2 ½ tahun, nyebrang ke Badan Kominfo Batam 9 bulan, berlabuh di Dinas Pariwisata Batam selama 2 tahun dan kembali lagi ke pangkuan Dinas Sosial Batam sejak 10 Februari 2007 menjadikan rasa ingin tau lebih jauh dengan mencoba mengulur pembicaraan, saya jawab “ Makasih atas infonya, namun tar saya telepon setelah menerima informasi secara tertulis saya dapatkan dari Telkomsel Jakarta.
Dengan jawaban saya tersebut, lawan bicara sedikit sewot. “ Nggak percaya ya, ini bener kok pak?, hubungi saja nomer tadi dengan menyebutkan nama yang dia maksud. Merasa diatas angin, saya jawab” Saya percaya kok, namun dengan pekerjaan saya di Dinsos Batam tentu saya coba mengetahui pihak Telkomsel Jakarta sudah mendapat Ijin/ rekomendasi belum dari Depsos Pusat ?.
Belum sempat saya melanjutkan keinginan untuk tahu nomer ijin Depsos pusat serta menanyakan nama si penelepon, pembicaraan jadi terputus karena si penelepon keburu menutup telepon selulernya.
Modus operandi mendapatkan hadiah memang sudah lama terjadi lewat SMS yang isinya “ Anda beruntung mendapatkan hadiah, silahkan hubungi Nomer...... “ Biasanya yang tergiur tanpa dikomando langsung menghubungi nomer yang telah diberikan lewat SMS tersebut dan UUD ( ujung Ujungnya Duit ) untuk di setor kepada rekening yang diberikan dari si pengirim SMS dengan alasan biaya pengiriman hadiah.
Model SMS biasa aman kalau tidak ditanggapi dan kalau pun dijawab tulis saja, “ makasih infonya, namun hadiah tersebut saya sedekahkan kepada saudara untuk dapat dipergunakan seperlunya. Jawaban ini dirasakan ampuh dan hampir nggak pernah dilanjut SMS nyasar soal hadiah tersebut.
Pengalaman ini sengaja saya tularkan, kewajiban sebagai pegawai Dinsos tentu harus memberikan info seputar undian / lucky draw tentu terlebih dahulu harus mendapatkan rekomendasi/ ijin baik dari Dinas Sosial maupun Departemen Sosial Pusat untuk skala nasional. Ada – ada saja modus operandi untuk menipu seseorang.........

Jum’at 04-01-08
“ MTM (Menipu Tersipu Malu) “
Selepas sholat Jum’at langsung balik kantor, HP yang sejak tadi menjelang berangkat ke Mesjid sengaja saya chas dengan pertimbangan pulang agak sore karena harus rapat dengan KONI Kepri persiapan PON XVII., untuk itu lebih baik dichas ketika menjalankan ibadah.
Belum nyaman duduk HP berdering, sebuah nomer asing dengan kode awal Jakarta coba saya angkat. “ Selamat siang jawabku,” Suara agak lirih menjawab, “ Maaf mengganggu sebentar pak. Saya dari Telkomsel Jakarta, nomer bapak mendapat hadiah, namun diharap bapak untuk menghubungi nomer 021........., demikian si pembicara tersebut melanjutkan informasi tentang hadiah atas nomer HP saya.
Mendengar informasi tersebut, mencoba mengulur waktu pembicaraan dengan meyakinkan nomer fleksi jakarta yang diberikan kepada saya. “ Benar pak, jawabnya sambil sedikit mendesak agar saya segera menghubungi nomer yang dia sebutkan tadi.
Pengalaman 12 tahun bekerja di Kantor Depsos Batam dan sempat melalangbuana ke sekretariat DPRD Batam 7 bulan, mutasi lagi ke Kanpora Batam 2 ½ tahun, nyebrang ke Badan Kominfo Batam 9 bulan, berlabuh di Dinas Pariwisata Batam selama 2 tahun dan kembali lagi ke pangkuan Dinas Sosial Batam sejak 10 Februari 2007 menjadikan rasa ingin tau lebih jauh dengan mencoba mengulur pembicaraan, saya jawab “ Makasih atas infonya, namun tar saya telepon setelah menerima informasi secara tertulis saya dapatkan dari Telkomsel Jakarta.
Dengan jawaban saya tersebut, lawan bicara sedikit sewot. “ Nggak percaya ya, ini bener kok pak?, hubungi saja nomer tadi dengan menyebutkan nama yang dia maksud. Merasa diatas angin, saya jawab” Saya percaya kok, namun dengan pekerjaan saya di Dinsos Batam tentu saya coba mengetahui pihak Telkomsel Jakarta sudah mendapat Ijin/ rekomendasi belum dari Depsos Pusat ?.
Belum sempat saya melanjutkan keinginan untuk tahu nomer ijin Depsos pusat serta menanyakan nama si penelepon, pembicaraan jadi terputus karena si penelepon keburu menutup telepon selulernya.
Modus operandi mendapatkan hadiah memang sudah lama terjadi lewat SMS yang isinya “ Anda beruntung mendapatkan hadiah, silahkan hubungi Nomer...... “ Biasanya yang tergiur tanpa dikomando langsung menghubungi nomer yang telah diberikan lewat SMS tersebut dan UUD ( ujung Ujungnya Duit ) untuk di setor kepada rekening yang diberikan dari si pengirim SMS dengan alasan biaya pengiriman hadiah.
Model SMS biasa aman kalau tidak ditanggapi dan kalau pun dijawab tulis saja, “ makasih infonya, namun hadiah tersebut saya sedekahkan kepada saudara untuk dapat dipergunakan seperlunya. Jawaban ini dirasakan ampuh dan hampir nggak pernah dilanjut SMS nyasar soal hadiah tersebut.
Pengalaman ini sengaja saya tularkan, kewajiban sebagai pegawai Dinsos tentu harus memberikan info seputar undian / lucky draw tentu terlebih dahulu harus mendapatkan rekomendasi/ ijin baik dari Dinas Sosial maupun Departemen Sosial Pusat untuk skala nasional. Ada – ada saja modus operandi untuk menipu seseorang.........

04-01-2008
" Prediksi dan Harapan "
Even Euro Austria_swiss akan bergulir pada awal Juni mendatang, dilanjutkan dengan PON XVII di Kaltim. Dua momen olahraga tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi saya, hal itu berkaitan dengan Piala Eropa tentu keinginan untuk menerbitkan kembali buku panduan, sementara untuk PON XVII dalam kapasitas selaku Ketua Pengda Selam Kepri tentu berharap meraih sukses untuk meraih medali bagi kontingen Kepri yang pertama kali ikut PON.
Soal Euro 2008, ini merupakan peenyelenggaraan yang ke-13, untuk tuan rumah bersama kali kedua setelah Belanda dan Belgia tahun 2000. Pesta bola untuk kawasan negara Eropa tersebut memang kurang greget dengan tidak hadirnya Inggris yang selama ini " mengaku " sebagai negeri asal usul sepakbola. Kompetisi Inggris Premiere juga merupakan " kawah candra dimuka " pesepakbola untuk menjadi yang terbaik untuk kawasan Eropa tersebut.
16 Tim yang akan berlaga, hampir seluruhnya mempunyai pemain yang berlaga di Liga Inggris. Ballack(Jerman),Kuyt,Babel(Belanda),Torres,Reyna(Spanyol,Stelios(Yunani),Kuszczak(Polandia),tercatat mungkin Italia saja yang tidak terwakili dalam Liga Inggris. Dari data tersebut kita tidak perlu kawatir bahwa "aroma" Inggris tetap terwakili dalam Piala Eropa nantinya.
Soal peluang,semua tim jelas berpeluang menjadi juara, selama bola masih bundar, semua kemungkinan bisa saja terjadi. Yunani terbukti mampu meraih juara pada tahun 2004, diluar prediksi seluruh pengamat bola. Persaingan sepakbola saat ini sudah semakin tipis, apalagi dalam bentuk turnamen.
Pertimbangan yang dikedepankan adalah faktor rerata usia pemain dan pengalaman yang dimiliki oleh sang pemain serta pelatih.Untuk hal ini, saya lebih mengidolakan Portugal dan Ceska untuk Grup A, Jerman,Kroasia(B),Italia,Belanda(C) Spanyol,Yunani (D). Skenario berikutnya sesuai dengan draft pertandingan perempat final sampai final. Partai Portugal vs Kroasia,Jerman vs Ceska,Italia vs Yunani dan Belanda vs Spanyol.
Pada partai hidup mati, kelebihan pengalaman para pelatih lebih menentukan pada hasil akhir, Scolari (Portugal),Rehaggel(Yunani). Sementara kalau urusan adu tendangan penalti, Belanda kurang mujur, Italia yang sering mendapatkan dewi fortuna> Bila itu terjadi maka semi final yang mungkin adalah Portugal, Jerman, Yunani dan Spanyol. Partai seru akan muncul antara Jerman vs Spanyol, sementara pertemuan Yunani vs Portugal merupakan ulangan final tahun 2004.
Final ideal kemungkinan Portugal melawan Spanyol dan ini merupakan babak baru perseteruan para youngstar. Torres ( Spanyol ) melawan Ronaldo ( Portugal ). Pola keras, skill diatas rata - rata, dengan emosi kedua tim sama - sama panas, menarik dan juga bisa jadi anti klimaks.
Bagaimana dengan nasib selam sendiri?, sebagai olahraga tak terukur tentunya kita juga berharap mampu menyumbangkan medali bagi kontingen Kepri. Pertimbangan juga sederhana, dua peselam Kepri Herman dan Irvan masih muda, keduanya anak pulau yang sudah akrab dengan aroma asin laut serta gelombang yang mengantar mereka untuk bisa berprestasi pada tingkat nasional.
Tolok ukur lain juga bisa dijadikan harapan, prestasi masuk 4 besar untuk Irvan dan 10 besar untuk Herman masih bisa dipoles untuk beberapa bulan terahkir ini. Hasilnya kita tunggu saja nanti.
Prediksi bisa saja meleset, namun kalau itu benar lebih disebabkan kebetulan belaka. Perbedaan pendapat itu bagus, justru itu yang menarik. namun kebersamaan untuk menikmati sebuah hiburan / tontonan tetap dikedepankan....

vItalia,Belanda untuk grup

Kamis, 03 Januari 2008

Bonus
Masih inget saat usai sholat Idhul Adha di Mesjid Raya Batam Center, ketemu pentolan KONI Kepri Bung Alfian. Sempat berdebat soal perangsang atlit Kepri agar sukses pada PON mendatang di Kaltim tahun 2008.Begitu saya sebutkan angka 20 Juta untuk peraih emas, sedikit terkejut dia jawab nggak mungkin sebesar itu mas.
Lalu saya coba gambarkan dengan skala nasional 200 juta untuk emas SEA Games 2007 dan 20 juta bagi atlit Riau pada PON 2004 di Palembang. Pertimbangannya adalah, paling tidak sama dengan saat memperkuat kontingen Riau atau paling sedkitnya mendekati angka 20 juta.
Secara matematis dan analisa peluang meraih medali, kontingen Riau saja pada PON lalu sebanyak 15 emas,2 emas diantaranya dari atlit layar asal Batam. Kemungkinan besar 7 emas itu sudah maksimal yang diraih oleh kontingen Kepri, kalau ditotal baru 140 juta dan jauh dari 1 emas untuk peraih medali emas SEA Games. Pertimbangan lain adalah hingga saat ini, gaung Pelatda kontingen Kepri menyongsong PON XVII belum juga terlaksana, masih menunggu persetujuan dari DPRD begitu kata sekum KONI Propinsi Kepri, Perwira.
Sebenarnya hal itu bisa saja dimungkinkan bila kalau argumen kuat untuk meyakinkan pihak DPRD Kepri dan juga pemerintah Propinsi dalam upaya mengatrol prestasi kontingen Kepri pada PON mendatang.Saat ini sudah saatnya bonus merupakan perangsang untuk memacu motivasi atlit dalam berprestasi dan meraih medali.
Kita memaklumi bahwa ini olahraga amatir, namun zaman sudah berubah, bonus merupakan penghargaan terhadap atlit berprestasi, jumlah nya pun juga tidak banyak dengan kriteria bagi peraih medali. Peta kekuatan olahraga saat ini untuk kawasan Pula Sumatra masih dikuasai Sumut, Sumsel,Lampung yang memiliki atlit dengan prestasi nasional, sementara kekuatan Pulau Jawa masih dominan DKI Jakarta, Jatim, Jabar dan Jateng.
Saudara tua kita, Riau juga sudah jauh berkembang yang dibuktikan pada saat Porwil Agustus yang lalu di Medan. Bahkan sistim pengiriman atlit berlatih di luar Propinsi dilakukan oleh KONI Riau seperti diungkapkan oleh Sudarto Kabid Binpres KONI Riau.
Dengan keterbatasan persiapan serta penghargaan terhadap atlit berprestasi untuk tetap membela Kontingen Kepri tidak ada salahnya pemberian bonus merupakan suatu hal yang wajar dengan pertimbangan yang matang serta dimungkinkan.Saat ini pembajakan atlit sudah menjadi hal yang biasa, jangan sampai atlit potensial hengkang cuma karena bonus yang dirasakan tidak seimbang bila dibandingkan dengan perjuangan atlit untuk berlatih dan bertanding.
Waktu berjalan terus, sisa waktu 7-8 bulan merupakan persiapan yang sangat minim bila dikaitkan untuk even tingkat nasional, kriteria atlit, pelatih, official yang memperkuat kontingen pun juga diharapkan jelas agar tidak terkesan mubazir .

Rabu, 02 Januari 2008

Januari Kedua, 2008
Proses Pembelajaran
Sebuah SMS pagi masuk ke HP saya, " Ada Kisah Malam Tahun Baru " dari tetangga yang juga selama ini merupakan mitra ketika bicara soal bola, Ade Syahlan.Popularitasnya kalah bila dibanding dengan sang istri untuk lingkungan RT, namun kalau dalam kalangan jurnalistik, namanya pernah menghiasi tabloid Bola, Batam Pos dan saat ini Pos Metro Batam.
Begitu usai membaca,timbul keinginan untuk membuat hal yang sama, lewat info Ade pulalah saya direkomenasikan untuk bisa membuat blogspot dengan bantuan Farhan rekan Pemko Batam. Keinginan itu ternyata terwujud dan sudah tentu merupakan upaya aktualisasi diri yang selama ini lebih dikenal lewat tulisan selaku pengamat bola.
Sebagai awal tentu masih banyak yang harus dipelajari, hal ini mengingatkan pengalaman tahun 1997 ketika belajar di Australia.Kewajiban membuat laporan mingguan dan saat itu tidak ada mesin ketik, dengan "terpaksa" belajar komputer. Alhamdullilah bisa dan ternyata tidak sulit.
Bahkan kepada temen - temen kursus menawarkan diri untuk menerima ketikan untuk melancarkan mendalami komputer, sebuah bentuk proses pembelajaran yang dirasakan saat membantu sekali. Justru dari pengalaman tersebut menjadikan sifat ketergantungan kepada orang bisa dikurangi dengan kondisi saat ini.
Dari pengalaman tersebut, bisa dipetik bahwa kalau kita mau tentu bisa saja dan bahkan dengan kondisi yang " terpaksa ", bisa mengenal email dan chatting untuk mengirim berita AIDS Impact Conference di Melbourne ke harian Riau Pos waktu itu lewat dengan kebaikan Bung Marganas yang bersedia menerima artikel tersebut.Pada akhirnya, kalau kita mau bisa aja kok.
Dari berbagai pengalaman tersebut, menulis memang sangat mengasyikan dan dari tulisan itulah kita bisa dikenal dan layak untuk menyandang gelar bung Chris. Secara seloroh ada 4 bung di Indonesia. Bung Karno dan Bung Hatta proklamator kita, Bung Tomo pahlawan 10 November dan Bung Chris, pengamat bola Batam... heee
Mungkin saja obsesi untuk bisa menjadi pengamat bola tingkat nasional bisa terwujud, mungkin kesempatan saja yang belum ada.Kondisi saat ini sangat memungkinkan untuk bisa dikenal. Seloroh temen kadang ada benarnya, kalau mau terkenal jangan tanggung- tanggung, muka ganteng sekalian, jelek - jelek sekalian. Biar katrok asal nge-top begitu kalau kita belajar dari Tukul Arwana.
Pengalaman sudah terbukti( maaf agak sombong ), dulu ketika lulus SMA tahun 1981 ditanya oleh orangtua mau kerja apa? saya jawab pekerjaan yang ngurusi olahraga.Kendati alumnus peternakan, toch 20 tahun kemudian kesampaian dan gelar Bung Chris pengamat bola tercapai juga, waktu jualah yang akan membuktikannya...

Blog Bung "Chris Triwinasis" Chris