Jumat, 01 Februari 2008

" The Gunner, (jangan) Blunder "
Perseteruan pimpinan Liga Premiere Inggris memasuki masa krusial, persaingan antara Arsenal yang berjulukan The Gunners dengan Manchester United hanya terpaut pada selisih gol. Memasuki pekan ke-25, kedua tim sama - sama bertindak sebagai tamu.
Adebayor dkk bertandang ke stadion City Of Manchester, sementara Ronaldo dkk melawat ke stadion White Hart Line.
Melihat permainan anak asuh Wenger, kita justru bisa menikmati indahnya permainan dan tidak merasa bosan. Selama ini seperti umumnya tim Inggris, dengan pola 4-4-2 yang mengandalkan kick-rush, Arsenal justru memainkan pola umpan pendek merapat dan diselingi ball skill pemain dalam melewati penjagaan lawan maupun ketrampilan mengolah si kulit bundar.
Fabregas sebagai pengatur serangan sangat rajin menjemput dan mengoper bola kepada para rekannya yang melakukan pergerakan dalam menghindar tekanan pemain lawan. Sebagai gelandang bertahan, tugas Flamini maupun adalah menjadi jangkar untuk menjembatani lini pertahanan dan lini penyerangan.
Kehadiran Hleb dan Rosicky dari sayap ikut menambah aliran bola yang ditujukan kepada Adebayor dan Eduardo yang dimainkan untuk mengisi posisi Van Persie yang masih cidera.
Dengan pergerakan Hleb yang sering menarik wing-back lawan keluar serta Fabregas yang melakukan overlapping sudah tentu menjadikan center back lawan mencoba menutup lubang yang ditinggalkan wing back tersebut. Celah yang muncul terkadang dimanfaatkan oleh Adebayor yang masuk dengan memanfaatkan fisik serta skill yang memadai dalam menerima bola umpan lambung pada dirinya.
Kuartet pertahanan Arsenal kendati ditinggal Toure yang bermain pada Piala Afrika justru memberikan keyakinan Senderros untuk kembali dipercaya menggalang lini pertahanan. Kelemahan yang dihadapi oleh anak asuh Wenger adalah bola silang akibat kedua wing back mereka terlambat turun ketika asyik membantu serangan.
Sementara Manchester City akan memanfaatkan rekor kandang dalam menuai hasil maksimal, rekor tak terkalahkan sebagai tuan rumah sudah tentu menambah keyakinan anak asuh Ericksson tersebut dalam menghadapi Arsenal pada laga Sabtu(2/2).
Soal produktifitas, Manchester City jelas kalah jauh bila dibanding dengan Arsenal. Dengan hanya mengandalkan Vassel sebagai striker tunggal, serta menumpuk lima pemain pada lini tengah, Erickson berharap pada ketajaman Vassel maupun Petrov yang sering masuk lewat sayap untuk menciptakan peluang ke gawang Almunia.
Secara ball position, Arsenal memang diunggulkan, ketika menghadapi kebuntuan dalam menciptakan gol, biasanya Arsenal justru mendapatkannya melalui bola - bola mati yang berhasil dimanfaatkan para pemain belakang ketika terjadi tendangan penjuru. Untuk eksekusi di depan kotak penalti, Fabregas, Rosicky adalah pemain yang memiliki akurasi tendangan yang bisa diandalkan.
Pertandingan akan tetap menarik, Arsenal saat ini sedang dalam on fire, Newcastle dalam dua kali pertemuan mereka gelontor dengan 3-0 baik pada Piala Carlings maupun Liga Premiere.
Motivasi Arsenal juga sedang tinggi untuk kembali memimpin klasemen bila memang dan berharap Totenham mampu mengimbangi Manchester United karena faktor tuan rumah dan keberhasilan mereka ketika menahan tuan rumah Everton 0-0 pada Liga pekan ke -24 minggu lalu.
Nampaknya, Arsenal wajar diunggulkan untuk bisa kembali berada di puncak klasemen............. Jum'at 1/2/2008