Rabu, 24 September 2008

Jangan Pernah Berhenti Untuk Berusaha

Bersyukurlah kita, bila diberi sebuah kepercayaan dan kesempatan. Laksanakan amanah tersebut dengan persiapan dan keyakinan bahwa selaku manusia bila berusaha akan mampu tampil seperti yang diharapkan.
Pengalaman menarik selama perjalanan hidup justru saya peroleh dalam posisi " terdesak ", demikian untuk mengistilahkan kondisi akibat tidak ada cara lain kecuali dari diri sendiri yang berusaha dan mencoba untuk bisa.
Tahun 90-an, ketika memperoleh kesempatan kursus ke Australia selama enam bulan diwajibkan semua peserta membuat laporan mingguan maupun bulanan. Soal laporan biasa dilakukan, namun yang namanya komputer pada waktu itu sama sekali belum tahu dan bahkan amat jarang mengelus benda tersebut.
Akibat dari sebuah kewajiban , maka mulailah belajar yang namanya off dan on komputer sampai pada mempelajari program window dalam upaya membuat sebuah laporan. Untuk memperlancar upaya proses pembelajaran, maka dengan ikhlas dan tulus menawarkan diri kepada temen temen se perjuangan untuk menerima pengetikan secara gratis.
Dengan perlahan dan pasti, maka dunia komputer bukan sebuah hal yang asing lagi sampai merambah pada dunia maya seperti email, chatting dan pada akhirnya blog yang bisa mengaktualisasi diri kita.
Hal yang sama terjadi ketika menunaikan ibadah sholat tharaweh di Mesjid Al Muhajirin Tiban, lewat ajakan beberapa jamaaah menginginkan saya untuk tampil sebagai penceramah sholat subuh maupun taraweh. Alhamdullilah, dengan rajin membuka internet beberapa materi ceramah didapat dan ketika didaulat untuk ceramah subuh, dengan sedikit gugup ( jujur ) akhirnya kepercayaan tersebut bisa dilaksanakan.
Dari berbagai pengalaman tersebut, terus terang kalau soal bicara di muka umum sepanjang itu bidang olahraga atau tugas , merupakan hal yang relatif bisa dijalani, namun kalau tentang agama, diri sadar bahwa itu masih butuh proses.
Dari pengalaman tersebut, membuktikan kepada kita semua bahwa kalau usaha yang sungguh - sungguh dan disertai ketekunan akan menghasilkan yang sebelumnya tidak pernah kita pikirkan.
Yang perlu dalam pengembangan diri kita bahwa semua butuh proses dan waktu yang kadang bisa sebentar dan juga lama. Proses sosialisasi diri dan pengasahan kemampuan merupakan bentuk sinergi yang nantinya akan membentuk seseorang memiliki sebuah ketrampilan atau kelebihan.
Percayalah bahwa kita bisa besar, karena upaya kita yang dijalani dengan senantiasa mensyukuri apa yang telah kita peroleh,,, selamat mencoba dan berusaha...

Senin, 22 September 2008

Taksi Batam, Riwayatmu Kini

Percayalah kepada taksi bandara Hang Nadim, Batam , tidak ada tawar menawar soal harga seperti di bandara Soekarno_Hatta,Cengkareng yang tentu sudah ikut menenangkan perjalanan kita. Namun kondisi tersebut masih saja dinilai bahwa taksi Batam termasuk mahal?
Bahkan kalau taksi bandara Hang Nadim tidak akan mencari celah dengan memperpanjang jarak seperti yang pernah saya alami di Jakarta akibat tidak mengerti jalan yang paling dekat. disamping tidak ada argo, taksi Batam sudah terbiasa dengan nominal yang telah ditetapkan dari pihak pengelola taksi untuk daerah tujuan yang diinginkan oleh penumpang.

Ungkapan tersebut muncul saat adanya pelatihan bagi para sopir taksi bandara dan pelabuhan di salah satu hotel di Batam. Mensikapi maraknya jumlah taksi di Batam, secara jelas digambarkan oleh salah seorang peserta bahwa jumlah mobil taksi di salah satu pelabuhan Batam sudah over load.
Sebanyak 170-an buah taksi yang ada, sementara tiap harinya yang bisa beroperasi sebanyak 50-60 buah, hal ini tentu memberatkan bagi sopir yang secara rutin tetap harus setor uang harian kepada koperasi.
Masih seputar keruwetan soal taksi, "pesaing " taksi resmi di Batam juga cukup marak. Mobil plat hitam pun juga bersliweran bahkan mereka biasa disebut taksi gelap" berani memasang tarip yang lebih miring dibanding dengan tarip resmi taksi.
Kondisi miring tersebut menjadikan adanya perbandingan yang menyebabkan kesan " mahal " taksi Batam. Apabila persaingan secara sehat bisa diterapkan tidak mustahil bahwa permasalahan taksi di Batam bisa saja diatasi dan keberadaan taksi argo sudah tentu akan bisa diwujudkan.
Komentar para sopir taksi memang benar adanya, pertanyaan seputar memperbanyak taksi tanpa mengurangi taksi yang afkir juga menjadi pemikiran mereka, intinya butuh ketegasan dan regulasi yang jelas dari permasalahan taksi di Batam.
Pada era tahun 80-an, taksi di Batam memang masih menjadi primadona, selain bisa ngecer artinya berhaenti dimana-mana seperti bis Damri, taksi Batam pada saat itu jumlahnya memang masih memadai bila dibanding dengan penumpang yang memerlukannya, namun kondisi sekarang sudah tidak memungkinkan lagi dengan jumlah taksi resmi dan gelap serta adanya Damri hal tersebut mutlak diperlukan penataan yang lebih matang.
Kondisi seperti inilah yang nampaknya harus segera disikapi dalam ikut mensukseskan Visit Batam 2010 mendatang. Peran sopir sangat menentukan dalam kunjungan wisata untuk dapat menikmati objek maupun even wisata yang diselenggarakan di Batam. Sebagai ujung tombak yang ikut berperan hal tersebut harus segera dibenahi. Bila tidak segera dibenahi akan sulit dan menjadi kendala dalam pencapaian VB 2010...

Senin, 15 September 2008

Enak Jadi Pengamat Bola

Pengalaman menarik ketika sholat taraweh di Mesjid Al Muhajirin Tiban Indah, selain lokasi dekat rumah, sekaligus bisa mengawasi anak hadir tidaknya untuk Menjalankan sholat sunnah tersebut.
Seperti biasa usai sholat Isyak dilanjutkan dengan ceramah agama sebelum melaksanakan sholat taraweh. Ketika sebuah nama disebutkan untuk memberikan ceramah ternyata, yang bersangkutan tidak hadir, maka diberikan kepercayaan tersebut kepada Baharuddin Has yang nota bene juga seorang kepala sekolah di Tiban tersebut.
Saya tidak bicara soal materi ceramah, karena sadar diri bahwa pengetahuan saya tentang agama masih perlu ditingkatkan dan didalami. Pikiran saya justru tertuju pada soal jabatan yang disebutkan oleh pembawa acara tadi menyangkut penceramah yang tidak hadir.
Sambil pulang ke rumah, ditengah perjalanan istri saya nyeletuk. " Begitulah pa, kalau orang sudah tidak menjabat lagi,kita sudah tidak dianggap lagi. Sambil mengurangi tarikan gas motor, saya menjawab sambil sedikit " menyombongkan diri ", berbahagialah mama mendapat suami seorang pengamat bola .
Emang kenapa? jawab singkat istri saya. Jabatan yang melekat pada diri seseorang ada yang langgeng dan ada juga yang tidak. Untuk yang disebut mantan karena pernah menjabat misalnya adalah mantan gubernur, mantan presiden sampai pada jabatan kepala dinas maupun yang lainnya.
Namun saya bersyukur, kapasitas saya sebagai pengamat sepakbola Batam dengan sebutan Bung Chris jelas tidak akan pernah menjadi mantan pengamat. Inilah yang membanggakan dan pantas disyukuri oleh kita, begitu saya menjelaskan sambil menirukan gaya penceramah sholat taraweh tadi. Dengan sedikit kesel istri saya pun menjawab " Memang kecap tidak akan pernah nomer satu atau dua," selalu saja nomer satu walau kadang rasanya pun tidak cocok dengan lidah kita.
Sambil meletakkan motor revo di halaman, kami masih saja berdebat soal jabatan yang tentu menarik apalagi menjelang Pemilu 2009, banyak nama yang tidak lagi mengihiasi halaman koran menyangkut pencalonan legislatief pada periode 2009-2014 mendatang.
Nasib manusia tidak ada yang tahu, hanya nawaitu untuk merubah nasib disertai usaha keras dan doa bisa menjadikan seseorang mampu meraih cita - cita yang diinginkannya. Hakiki hidup manusia pada dasarnya adalah silahturahmi, dengan seringnya kita bersosialisasi dengan tetangga maupun masyarakat pada umumnya menjadikan diri kita dikenal dan mendapat kawan.
Pada saat kita mengalami cobaan, biasanya orang terdekat kita lah yang pertama kali akan membantu kita. Kesan yang ditimbulkan adalah rasa kesetiakawanan sosial menjadikan kita dikenal dan senantiasa akan mendapat penghargaan bukan karena suatu jabatan.
Anak sulung saya , Fitrah mengejutkan dengan sebuah pertanyaan tentang hasil pertandingan Milan melawan Genoa. Sambil berdiri dan mengajak istri masuk,saya katakan kepada Fitrah liat saja di Trans TV. mungkin belum selesai.
Tanpa menunggu jawaban, saya coba putar TV dan ternyata sedang berlangsung babak kedua partai yang mempertemukan Genoa melawan Milan tersebut sampai peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 untuk Genoa.
Enak memang menjadi pengamat bola.....