Jumat, 25 Januari 2008

Marak Penipuan
Tipu menipu memang makin marak, kedoknya tidak jauh dari undian. Bahkan penerimaan pegawai ( PNS ) juga pernah saya alami sendiri. Mengaku dari Badan Kepegawaian Nasional di Jakarta, dengan ringannya menyampaikan berita bahwa " Bapak sebagai sekretaris Dinsos bipercaya untuk menambah pegawai9PNS) dengan menghubungi I Nyoman Arse telepon (021) 68793379 atau HP 09176666535. Kejadian Kamis tanggal 24 Januari lalu itupun tidak saya lanjutkan.
Sehari sebelumnya juga menerima telepon, kali ini dari seorang ibu di Batam yang mencoba bertanya soal hadiah dari salah satu produk sabun. Dengan antusias ibu tersebut menyebutkan No ijin dari Depsos Pusat KPTS 2311/UI-01-01-STN/V/2008. Dari sisi nomer sudah sedikit ragu dengan tidak adanya kode Binbansos, salah satu direktorat di Depsos Pusat yang mengurusi soal bantuan dan sumbangan serta undian berhadiah.
Belum sempat mencoba mengkonfirmasi ke depsos pusat, tetangga rumah yang bekerja di Telkom Batam, Zul kami biasa memanggilnya menceritakan temennya yang kali ini menerima hadiah dan mobil hadiah diantar, namun ketika diajak oleh pengirim mobil untuk membayar hadiah, rekan/temen Zul tersebut terkuras uangnya setelah dibius dalam mobil yang ditumpangi serta ditinggal begitu saja di jalan.
Kendati sudah dihimbau oleh pihak Dinsos Batam untuk tidak menggubris SMS hadiah serta berbagai modus operandi dengan telepon masih juga banyak masyarakat yang tertipu. Bahkan dengan mengaku kepala dinas pun, pernah dialami oleh rekan se kantor di Dinsos dan Permakaman Batam.
Maka hati - hati begitu ada pergantian kepala dinas, pengalaman yang dialami oleh temen kantor yang ditelepon oleh orang yang mengaku kepala dinas pantas dicermati. Hadi rekan kami hampir saja tertipu, Ditelpon untuk segera mentransfer uang senilai 5 juta, Dalam benaknya sudah curiga. Darimana kadis baru tersebut mengetahui nomer HP nya. Sementara sejak dilantik, ketemu saja belum.
Rasa keinginan tahu serta usaha untuk mengabulkan permintaan sang kadis gadungan tersebut juga dilakukan. Beruntung dia, dengan menanyakan nomer HP kadis yang baru dilantik, Hadi sedikit menemukan jawaban berarti tadi bukan kadis dimaksud.
Namun, pikirannya berubah dengan pertimbangan kali saja kadis punya banyak kartu HP, ketika datang ke ruangan saya, dia mencoba menghubungi nomer tersebut dan minta tolong untuk saya yang bicara karena sudah kenal suara kadis yang baru.
Ternyata benar, begitu saya coba berkomunikasi dalam benak ini bukan pak Syuzairi kadis Sosial yang baru dilantik. Makin yakin saya coba gali untuk mengetahui pria yang telah mencoba memeras rekan kantor saya. Dengan tidak mau mengaku namanya, pria tersebut balik bertanya siapa. Jelas saja saya jawab, saya sekretaris Dinas Sosial Batam, begitu dijawab komunikasi terputus.
Dari berbagai kejadian yang marak akhir - akhir ini, penipuan akan terjadi dan bisa jadi dialami oleh kita semua. untuk itu waspadalah serta cermati dengan tetap mengkedepankan kepastian dan kejelasan pada pihak/instansi terkait seperti Dinsos dan aparat keamanan. Waspadalah - waspadalah ....
Jum'at, 25/01/08

Tidak ada komentar: