Senin, 13 Oktober 2008

Nambang Lebaran


Lebaran hari kemenangan, anak - anak pun bisa menikmati sambil silahturahmi. Istilah "nambang" sangat kental untuk mereka. Demikian pula dengan si bungsu Icha ketika usai silahturahmi halal bihalal dengan walikota Batam di Asrama Haji Batam Center.
Nambang biasa digunakan bagi para sopir atau pengojek ketika mencari nafkah, namun nambang yang dimaksud anak saya yang berumur 6 tahun tersebut adalah upaya yang mereka lakukan dengan berkunjung ke tetangga bermaaf- maafan dalam rangka berlebaran dan dibalik itu ada " ang paow" yang diberikan oleh pihak tuan rumah bagi anak - anak.
Nilai uang tidak begitu penting bagi Bungsu daro tiga bersaudara tersebut, namun kebersamaan dengan rekan - rekan sebaya dana nambang menjadikan cerita yang cukup menarik. Mulai tas kecil untuk menyimpan uang sampai pada upaya memilih rumah yang dimungkinkan untuk mendapatkan ang paow.
Menariknya lagi, anak sekarang sudah mulai kritis menilai seseorang dalam menerima kehadiran mereka ke rumah, ada yang dibilang pelit ( maaf), malah ada yang mereka komentari dengan sebutan cumi hee, cuma memberi minuman saja.
Memang , dari anak - anak yang nambang tidak seluruhnya berasal dari lingkungan sekitar kita. Bahkan untuk menjangkau rumah yang mereka kunjungi, mereka sanggup berjalan kaki dan itu tidak dirasa karena dilakukan beramai - ramai, atau secara berkelompok.
Lain lagi cerita Icha ketika mencoba menghitung hasil nambangnya. Kata si bungsu, " enak kalau diajak halal bihalal sama orangtua, ang paow yang diterima biasanya lebih besar bila dibanding dengan ketika dilakukan bersama teman - teman sebaya.
Untuk mensikapi anak - anak nambang, saya sendiri sudah menyiapkan dengan pecahan uang rupiah, mulai dari seribuan sampai dengan sepuluh ribuan. Isi ang paow pun diibaratkan dengan route angkutan, besarnya tergantung dari dikenal tidaknya si anak semacam jauh dekatnya.
Hati - hati bagi orangtua yang anaknya sedang namabang, jangan dibiarkan begitu saja. Walau pun di lingkungan RT, tetap harus di monitor, pengalaman menunjukan adanya anak tetangga yang dipalak( diminta paksa) oleh anak yang secara fisik lebih besar.
Sebenarnya, ang paow lebaran sudah umum terjadi, bahkan ketika saya masih kecil sering berebut mengantar kue ketika sehari menjelang lebaran. Tuker menukar kue di kampung merupakan hal yang biasa dilakukan, biasanya bagi anak yang mengantar akan diberikan uang sebagi wujud perhatian.
Bedanya, nambang sekarang benar sesuai dengan kata yang tersirat, dapatnya pun menyenangkan bagi anak - anak se usia Icha.... selamat hari Raya Mohon maaf Lahir dan Batain 1 Syawal 1429 H....

Tidak ada komentar: