Senin, 26 Mei 2008

Orang Gila Tidak Turun Dari Langit

Belum lama ini, Dinas Sosial Batam menerima "pasien" kiriman warga, kondisinya sangat menggenaskan. Selain susah diajak bicara, pasien tersebut juga dalam keadaan lemah serta adanya edkit luka pada bagian punggung.
Rasa iba beberapa temen tergerak untuk memandikan dan mencoba memberikan sesuap nasi agar bisa dikoreksi info seputar dirinya. Dalam kondisi depresi berat, wanita yang diperkirakan berumur 48-an tahun tersebut menjadi "beban" dan hal ini melalui kesabaran dan telaten akhirnya dalam kurun waktu seminggu bisa dikorek nama dan asalnya.
Selama seminggu, dengan mendapatkan nama dan tempat asal lewat telepon bisa dicarikan dan ditemukan keluarga yang telah ditinggal oleh wanita tersebut selama sepuluh tahun yang lalu. Konon cerita, sebut saja Suminten ( bukan nama sebenarnya ) pernah pamitan sama keluarga untuk bekerja di Malaysia, tidak banyak diperoleh kisah perjalanannya namun yang ada kini Suminten tergeletak tidur dan tidak bisa berbuat apa - apa.
Beruntung kita bisa mendapatkan Nama dan asal Suminten, bagaimana dengan kalau untuk mencari nama saja sulit, sudah tentu menjadi beban dan juga tugas berat bagi Dinas Sosial untuk bisa memulangkannya ke daerah asal. Selama ini memang orang terlantar menjadi tanggung jwab dari Dinas Sosial untuk memulangkan ke tempat asalnya.
Tidak lama dari kehadiran Suminten, datang juga pasien lain yang kali ini bersyukur didampingi langsung oleh keluarganya dengan menyediakan tim medis sekaligus dalam perawatan beberapa hari untuk dikirim ke tempat rehabilitasi bagi penyandang gangguan jiwa.
Dinas Sosial Batam tidak ada tim medis maupun peralatan serta obat yang dibutuhkan dalam perawatan sementara bagi para penyandang masalah gangguan jiwa menjelang nantinya dikirim ke pusat rehabilitasi.
Sabtu (24/5) kemarin Suminten telah pulang ke kampung halamannya dengan didampingi anaknya yang telah lama ditinggal dan didampingi salah seorang pengurus LSM setempat.Sementara yang bersamaan datang dengan Suminten juga telah tidak di Batam dan diantar saudaranya ke tempat rehabilitasi.
Orang gila tidak datang begitu saja, sudah tentu ketika belum mengalami gangguan jiwa ada saudara maupun teman yang dikenal dan hal ini sangat memegang kunci ketika berupaya dalam penanganannya. Akibat ditelantarkan begitu saja, akhirnya mereka ( orang yang mengalami gangguan jiwa) sudah tentu akan berkeliaran di jalan dan bisa mengganggu kenyamanan dan ketentraman.
Perlu duduk bersama untuk mengantisipasi hal tersebut, sebelum menjadi "masalah " ada baiknya dilakukan upaya pencegahan seawal mungkin dari seluruh teknis secara lintas sektor. Bisa saja itu merupakan kiriman, walaupun belum bisa dibuktikan, dengan pertimbangan dulu tidak ada orang gila, sekarang kok ada , kalau akibat gangguan pikiran sudah tentu ada saudara/ teman dan yang dia kenal sebelum dia mengalami gangguan jiwa.
Sekali lagi, orang gila tidak datang dari langit, mudah-mudahan itu bisa dipikirkan secara bersama - sama, dan itu tidak saja menjadi tanggung jawab satu Dinas saja melainkan semua pihak, masyarakat serta pemerintah melalui tim yang telah dibentuk sesuai tupoksinya masing - masing. Batam bisa , sebelum terlambat....